top of page
Writer's pictureIrene Apriani

Tips Parenting: Mendukung Perkembangan Sosial-Emosional Anak Usia Pra-Sekolah


Parent accompany children playing

Perkembangan sosial-emosional anak usia pra-sekolah sangat dipengaruhi oleh bagaimana orang tua dan lingkungan mendukung fase ini. Berdasarkan teori Erik Erikson, anak usia pra-sekolah berada pada tahap perkembangan psikososial yang disebut Initiative vs. Guilt. Pada fase ini, anak mulai mengembangkan rasa inisiatif, keberanian untuk mencoba hal-hal baru, serta memahami batasan yang ada di sekitarnya.


Pada tahap Initiative vs. Guilt, anak usia 3-5 tahun secara aktif berbaur dengan lingkungan sosialnya yang didorong dari rasa ingin tahu. Mereka memenuhinya dengan melakukan eksplorasi, seperti berinteraksi dengan teman sebaya dan mencoba aktivitas baru. Misalnya, anak mulai bisa meminta untuk bermain di luar dengan teman atau berkeinginan untuk ikut memasak di dapur.


Sebagai orang tua, penting untuk mendukung eksplorasi ini dengan memberikan kesempatan yang aman bagi anak untuk mencoba hal-hal baru. Namun, orang tua tetap perlu memberi arahan agar anak memahami batasan yang wajar. Hal ini membantu anak mengembangkan rasa percaya diri dan kemampuan untuk mengambil inisiatif.


Namun, jika orang tua terlalu sering melarang atau mengkritik usaha anak, maka dapat timbul perasaan bersalah yang berlebihan. Kondisi ini akan membuat anak menjadi ragu untuk bertindak mandiri, karena takut mendapat kritik atau teguran dan merasa apa yang dilakukan akan menjadi kesalahan. Hal ini dapat memengaruhi rasa percaya diri anak dan rasa kompetensi anak yang penting dimiliki ketika anak masuk usia sekolah. Misalnya, anak jadi tidak berani angkat tangan untuk menjawab pertanyaan guru atau mejadi pasif ketika bekerja dalam kelompok.


Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mendukung eksplorasi dan rasa percaya diri anak yang menjadi dasar bagi anak menyelesaikan tugas-tugas pada tahapan perkembangan berikutnya. Orang tua dapat melakukan tips di bawah ini:

  1. Memberi kesempatan bagi anak menentukan pilihan

    Memberikan pilihan kepada anak membantu mereka merasa memiliki kendali dan meningkatkan rasa percaya diri. Biarkan anak memilih hal-hal sehari-hari yang berkaitan dengan dirinya. Contoh: “Hari ini mau pakai baju warna merah atau biru?"

  2. Mendorong kemandirian anak

    Mendorong anak untuk melakukan tugas-tugas sederhana sendiri membantu mereka mengembangkan kemandirian dan keterampilan hidup. Biarkan anak mencuci tangan mereka sendiri atau mengenakan pakaian sendiri, sehingga mereka merasa lebih bertanggung jawab. Contoh: “Yuk bantu Mama menyiapkan sendok dan garpu untuk makan malam.”

  3. Memberi kesempatan anak bereksplorasi

    Biarkan anak bermain dengan berbagai mainan atau menjelajahi area baru seperti taman, untuk merangsang eksplorasi mereka. Misalnya ketika bermain bersama, jangan terlalu cepat memberikan saran atau bantuan karena mungkin saja hal ini bisa menjadi kesempatan bagi anak untuk mengatasi tantangan atau persoalan. Contoh lain yang dapat dilakukan adalah mengajak anak bermain di taman bermain atau playdate dengan teman sebaya.

  4. Mengapresiasi usaha, bukan hanya keberhasilan

    Memuji usaha anak membantu mereka memahami nilai dari kerja keras dan ketekunan, bukan hanya hasil akhir. Fokus pada proses yang telah dilakukan anak dan beri pujian atas usaha mereka, bukan hanya pada pencapaian yang berhasil. Contoh: “Wah Mama senang sekali melihat usahamu mengancing bajumu, hebat.”

  5. Memberikan batasan yang konkrit dan konsisten

    Berikan batasan yang jelas dan konkrit agar anak belajar memahami aturan dan ekspektasi dengan lebih baik. Hal ini dapat menciptakan rasa aman dan membantu anak belajar perilaku apa saja yang diharapkan atau diterima. Contoh: “Kamu boleh mewarnai dengan krayon ini di kertas ini tetapi tidak di tembok.” Pastikan aturan yang diterapkan konsisten (ayah-ibu sepakat), tidak berubah-ubah, dan selalu komunikasikan dengan contoh konkrit kepada anak.


Menstimulasi perkembangan sosial-emosional anak usia pra-sekolah merupakan investasi penting dalam masa depan mereka. Dengan memberikan pilihan, mendorong keterampilan mandiri, dan memberi kesempatan untuk eksplorasi, orang tua dapat membantu anak mengembangkan rasa percaya diri dan kemandirian. Dukungan dan perhatian yang tepat dari orang tua akan mendorong anak untuk tumbuh menjadi individu yang penuh inisiatif dan mampu berinteraksi dengan baik dalam berbagai situasi di lingkungan sosialnya.


Children do learn what they live. Then they grow up to live what they have learned. Dorothy Nolte.

bottom of page