Stres sering dianggap sebagai musuh utama kebahagiaan dan kesehatan. Stres sering dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan fisik dan mental, dimulai dari depresi, kecemasan, insomnia, dan penyakit kronis. Tapi, tahukah kamu bahwa stres tidak selalu buruk? Faktanya, stres dalam kadar tertentu justru bisa membawa manfaat bagi tubuh dan mental kita.
Penelitian dari Yerkes-Dodson menunjukkan bagaimana hubungan antara tingkat stres dengan kinerja/performance seseorang. Simak bagan di bawah ini:
Dari bagan ini bisa terlihat bahwa memang ketika tingkat stres kita terlalu tinggi atau berlebihan, maka kita dapat mengalami kelelahan sehingga bisa mengganggu keberfungsian dan menurunkan kinerja kita. Tetapi, kalau tingkat stres kita rendah dan bahkan tidak ada, maka kinerja cenderung rendah karena kurangnya motivasi atau stimulasi. Jadi, kalau tingkat stres-nya pas ternyata dapat mendorong kita mencapai produktivitas yang optimal. Jenis stres positif yang bisa memberikan tantangan yang memotivasi dan membantu seseorang tumbuh ini disebut eustress.
Eustress bisa muncul misalnya ketika kita sedang mempersiapkan ujian atau presentasi penting. Saat kita merasa sedikit tertekan, tubuh akan memproduksi hormon adrenalin dan kortisol yang bisa meningkatkan konsentrasi dan produktivitas. Jadi, tekanan ketika punya deadline yang menggerakan kita untuk fokus mempersiapkan diri dan mempertahankan energi kita untuk menghadapinya.
Selain itu, eustress juga bisa meningkatkan kreativitas dan kemampuan pemecahan masalah. Contohnya ketika seseorang ada di situasi yang membuatnya merasa sedikit terancam, misalnya terkunci di toilet umum. Otak akan memiliki mode yang dikenal ‘fight or flight response’ yang membuat mereka menjadi waspada di situasi tersebut. Tekanan ini bisa memicu kita untuk berpikir lebih kreatif karena otak akan mencari solusi atau cara-cara baru untuk menyelesaikan masalah. Hasilnya, kemampuan pemecahan masalahmu bisa meningkat secara signifikan!
Namun, terkadang tekanan yang muncul dapat terasa lebih besar daripada kapasitas kita, atau yang dikenal dengan sebutan distress. Bagaimana bisa tekanan ini tetap menjadi kekuatan untuk produktif? Kuncinya terletak pada cara kita merespons dan mengelolanya. Berikut beberapa tips yang bisa kamu lakukan:
Kenali Tanda-tanda Stres Perhatikan perubahan fisik dan mental saat stres muncul, seperti jantung berdebar kencang, otot tegang, jadi lebih sensitif dan mudah marah, sulit tidur, atau sulit berkonsentrasi.
Merilekskan Diri Latih diri untuk tetap tenang saat stres dengan teknik relaksasi seperti pernapasan dalam, melakukan aktivitas yang disukai (mendengarkan lagu yang menenangkan, minum minuman hangat, mandi air hangat, dll), lakukan self-care, atau dengan cara berinteraksi dengan orang terdekat.
Pikirkan Solusi yang Realistis Luangkan waktu untuk menganalisis situasi yang memicunya dan menemukan solusinya. Beberapa cara yang bisa kamu lakukan misalnya dengan brainstorming, mencari perspektif yang berbeda, membuat daftar hal yang bisa kamu kontrol dan tidak, dan dengan menyusun strategi secara step-by-step untuk mengatasi tantangan tersebut.
Ingatlah bahwa stres adalah respon alami dari kehidupan dan tidak ada yang bisa menghindarinya sepenuhnya. Menghadapi tekanan dalam hidup bisa membuat kita lebih tangguh secara mental. Kita akan belajar untuk tetap tenang dan fokus meskipun berada di bawah tekanan. Maka sebetulnya, stres dapat sangat berguna dalam melewati berbagai situasi kehidupan. Hindari anggapan bahwa semua stres itu negatif. Dengan merespon dan mengelola yang tepat, stres dapat menjadi dorongan yang membantu kita berkembang mencapai tujuan dan potensi terbaik.
Stress acts as an accelerator, it will push you either forward or backward, but you choose which direction. — Chelsea Erieau.