Halo, Eüdiance! Pernahkah kalian merasa lebih mudah menghibur teman dibandingkan diri sendiri saat sedih atau mengalami pengalaman yang sulit? Ketika teman dekat kita sedang merasa sedih dan kecewa dengan dirinya sendiri, rasanya mudah bagi kita untuk mendengarkan mereka, membantu mengurangi rasa sedih, dan menyemangatinya. Selain kasih semangat, mungkin kita juga memberikan kata-kata positif supaya teman kita bisa lebih percaya diri dan tidak fokus sama kekurangan dan penderitaannya.
Sebaliknya, ketika kita sendiri sedang merasa kecewa dan sedih maka kita lebih mudah bersikap keras sama diri sendiri dengan berpikir dan berkata negatif. Kita mungkin akan berkata “Aku bodoh” atau "Aku tidak bisa apa-apa”, menyalahkan diri, hingga merasa sendirian dalam kesulitan kita. Ternyata, studi sebelumnya (Neff, 2007; Li et al., 2021) sudah menyebutkan kalau kita terus melakukan hal-hal negatif di atas, maka kita semakin riskan untuk terkena gangguan psikologis dan kualitas hidup kita akan menurun.
Nah, jadi penting banget supaya Eüdiance bisa bersikap baik ke diri sendiri seperti kita bersikap baik ke teman-teman di sekitar kita. Caranya bagaimana ya?
Tentu, jawabannya dengan berlatih menerapkan belas kasih pada diri sendiri atau dikenal sebagai self-compassion (self = diri sendiri; compassion = belas kasih). Istilah self-compassion pertama kali diperkenalkan oleh Neff (2003) yang menjelaskan pentingnya untuk memberikan pengertian, pemahaman, dan belas kasih pada diri sendiri saat mengalami kesulitan alih-alih mengkritik diri yang hanya akan memperburuk masalah.
Lalu, bagamana caranya untuk mulai berbelas kasih pada diri sendiri?
Terdapat beberapa langkah yang bisa Eüdiance lakukan untuk berlatih mengembangkan self-compassion. Beberapa langkah antara lainnya adalah:
Be Mindful Yuk coba bersikap terbuka, dan mengakui bahwa situasi yang sedang dialami adalah situasi yang tidak nyaman atau sulit. Seringkali kita terbiasa untuk memendam atau menghindari berbagai pengalaman sulit atau tidak nyaman untuk kita. Cara-cara tersebut tergolong tidak efektif dan membuat kita semakin sulit untuk bisa mengatasi masalah. Sementara, cara yang efektif adalah mengakui kondisimu sulit secara apa adanya. Dimulai dari mengatakan kepada diri sendiri “Tidak apa-apa untuk merasakan ini” dan “Aku memberikan waktu untuk merasakan yang ingin aku rasakan”
Be Kind Yuk belajar untuk memperlakukan diri kita dengan penuh pengertian, perhatian, dan kelembutan ketika terjadi hal-hal yang tidak sesuai ekspetasi kita. Kita juga perlu menerima berbagai kekurangan yang ada di dalam diri kita dan berlatih untuk melihat hal-hal negatif dari sudut pandang yang lebih netral atau seimbang. Contohnya, alih-alih kalian berbicara "Aku mengacaukan pekerjaan aku lagi, aku orang yang gagal banget deh", kalian bisa mengubahnya menjadi "Gagal wajar banget kok, manusiawi, dan setiap orang pasti ada gagalnya. Gagal memang bagian dari proses supaya aku bisa berkembang". Contoh lain, ketika kalian berkata seperti ini "Aku enggak bisa! Aku gak akan pernah bisa karena aku gak cukup pandai" dapat diubah menjadi "Memang ini tidak ideal, namun aku berkecukupan” atau “Setiap orang berbeda-beda dan aku cukup mampu untuk mencapai hal-hal yang aku inginkan kedepannya"
Be grateful Kita juga bisa berlatih bersyukur dan memanfaatkan sebaik mungkin kelebihan yang kita punya. Setiap orang tidak ada yang ideal, namun setiap orang memiliki kemampuan untuk berkarya, berkembang, dan berproses. Hargailah setiap proses dan langkah-langkah kecil yang dialami dan jadikan itu sebagai kekuatan dari dalam dirimu.
Demikian beberapa langkah yang dapat Eüdiance terapkan untuk meningkatkan belas kasih pada diri sendiri. Semoga bermanfaat dan selamat berproses, jangan lupa untuk terapkan langkah-langkah di atas secara rutin ya.
Apabila teman-teman mengalami kesulitan untuk mengelola kesehatan psikologis, jangan ragu untuk konsultasi dengan psikolog Eudai ya! 😊